Apa itu MapServer ?
MapServer adalah aplikasi Open Source yang
memungkinkan sebuah data peta diakses melalui web. Teknologi ini pertama
kali dikembangkan oleh Universitas Minesotta Amerika Serikat. Hadirnya
MapServer menjadikan pekerjaan membuat Peta Digital menjadi lebih mudah dan
interaktif. Interaktif peta disini diartikan bahwa pengguna dapat dengan mudah
melihat dan mengubah tampilan peta seperti zoom, rotate, dan menampilkan
informasi (seperti menampilkan info jalan) dan analisis (seperti menentukan
rute perjalanan) pada permukaan geografi.
Pada bentuk paling dasar, MapServer berupa sebuah program CGI
(Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server, dan
berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file
*.MAP) akan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik
dalam bentuk gambar peta ataupun bentuk lain.
MapServer mempunyai fitur-fitur berikut:
MapServer mempunyai fitur-fitur berikut:
·
menampilkan data spasial dalam format vektor seperti: Shapefile
(ESRI), ArcSDE (ESRI), PostGIS dan berbagai format data vektor lain dengan
menggunakan library OGR
·
menampilkan data spasial dalam format raster seperti:
TIFF/GeoTIFF, EPPL7 dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan
library GDAL
·
menggunakan quadtree dalam indexing data spasial, sehingga
operasi¬operasi spasial dapat dilakukan dengan cepat
·
dapat dikembangkan (customizable), dengan keluaran yang dapat
diatur menggunakan file¬file template
·
dapat melakukan seleksi objek berdasar nilai, berdasar titik,
area, atau berdasar sebuah objek spasial tertentu
·
mendukung rendering karakter berupa font TrueType
·
mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang di-tiled
(dibagi-bagi menjadi sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk
mengambil dan menampilkan gambar dapat dipercepat)
·
dapat menggambarkan elemen peta secara otomatis: skala grafis,
peta indeks dan legenda peta
·
menggunakan skala dalam penggambaran objek spasial
·
dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan
ekspresi lojik mapun ekspresi reguler
·
dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat
diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling tumpang tindih
·
konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang
ditentukan pada URL
·
dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly
Kekurangan MapServer
Map Server menawarkan kemampuan untuk mengolah data peta yang
dapat berasal dari file Shape maupun data geometri yang berasal dari database.
Peta yang dihasilkan pun dapat diatur tampilannya seperti: – Pengaturan warna
line, titik, polygon.
– Pengaturan koneksi ke database GIS (Geographic Information System).
– Rasterisasi terhadap suatu daerah di peta.
– Pengaturan layer yang akan ditampilkan.
Mekanisme mapserver adalah membuat layer-layer yang dapat ditampilkan di peta. Sebagai contoh layer peta Negara Indonesia, layer batas provinsi di Indonesia, layer batas kabupaten di Indonesia, layer titik-titik, dlsb. Ilustrasi layer yang ditampilkan adalah sebagai berikut: (angka yang paling rendah merupakan layer paling atas dan angka yang paling tinggi merupakan layer yang paling bawah.)
– Pengaturan koneksi ke database GIS (Geographic Information System).
– Rasterisasi terhadap suatu daerah di peta.
– Pengaturan layer yang akan ditampilkan.
Mekanisme mapserver adalah membuat layer-layer yang dapat ditampilkan di peta. Sebagai contoh layer peta Negara Indonesia, layer batas provinsi di Indonesia, layer batas kabupaten di Indonesia, layer titik-titik, dlsb. Ilustrasi layer yang ditampilkan adalah sebagai berikut: (angka yang paling rendah merupakan layer paling atas dan angka yang paling tinggi merupakan layer yang paling bawah.)
- Layer titik-titik
- Layer kabupaten di Indonesia
- Layer batas provinsi di
Indonesia
- Layer peta Negara Indonesia
Aplikasi mapserver untuk
penggunaan di system operasi Windows bernama ms4w (map server
for windows). Untuk dapat menampilkan peta, browser
mengakses mapserv.exe (mapserv jika di Linux) yang berada di dalam
direktori ms4w/Apache/cgi-bin. Dengan menggunakan parameter-parameter yang
tersedia dapat menampilkan peta yang diinginkan.
Kekurangan dari map server adalah penggunaan dan konfigurasi mapfile yang tidak mudah untuk pengguna awal. Developer harus mengatur layer yang ditampilkan dengan cara codingmapfile tersebut. Belum lagi jika data GIS yang ada tersimpan dalam database peta. Mapserver perlu diatur koneksinya. Hal ini cukup riskan karena informasi host, username, password, port, dan database ditampilkan di mapfile tanpa adanya proses enkripsi. Salah satu caranya dengan menjaga agar mapfile ini tidak dapat diakses dari luar server.
Kekurangan dari map server adalah penggunaan dan konfigurasi mapfile yang tidak mudah untuk pengguna awal. Developer harus mengatur layer yang ditampilkan dengan cara codingmapfile tersebut. Belum lagi jika data GIS yang ada tersimpan dalam database peta. Mapserver perlu diatur koneksinya. Hal ini cukup riskan karena informasi host, username, password, port, dan database ditampilkan di mapfile tanpa adanya proses enkripsi. Salah satu caranya dengan menjaga agar mapfile ini tidak dapat diakses dari luar server.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar